ilmu pengetahuan

RISWAN FEBRIANSYAH

WELCOME TO MY BLOG RISWAN FEBRIANSYAH

Selasa, 03 Desember 2013

IPTEK

IPTEK ialah sebuah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang  dibidang teknologi. Dengan kata lain, IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan terbaru tentang teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi. IPTEK saat ini telah berkembangan sangat pesat, hal itu terlihat dari banyaknya bermunculan teknologi
teknologi canggih yang dapat membantu kehidupan manusia. Namun, semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri, malah menimbulkan efek negatif kepada manusia. Adapun dampak negatif IPTEK antara lain
- IPTEK bisa merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat mempengaruhi moral seseorang. Misalnya, konten porno, kekerasan, game online, dan lain-lainnya.
- IPTEK membuat orang semakin malas, IPTEK mempunyai tujuan mempermudah/memanjakan manusia. Jadi manusia kini semakin malas karena sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja.
- IPTEK menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK memang semakin maju dan banyak dimanfaatkan. Namun disamping itu banyak sekali polusi pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK tersebut.
- IPTEK menimbulkan perpecahan dan peperangan. Perkembangan IPTEK di dunia pertahanan dan keamanan telah menciptakan mesin pembunuh yang sangat mematikan.
Selain sisi negatif, IPTEK juga mempunyai sisi positif, diantaranya adalah sebagai berikut.
- IPTEK mampu meringankan masalah yang dihadapi manusia.
- IPTEK mengurangi pemakaian bahan – bahan alami yang semakin langka.
- IPTEK membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat
- IPTEK membawa manusia kearah lebih modern.
Perkembangan IPTEK saat ini
- Smartphone
- Nuklir
- Pesawat tanpa awak milik AS
- Robot Pelayan
- Televisi LCD, LED, dan Plasma
- Internet
- Mobil terbang
- Facebook, Twitter, Fb.co.id, dan jejaring sosial lain.
- Ipad
- Laptop/notebook
- Playstation
- Dll
Demikiianlah penjelasan dan pengertian mengenai IPTEK. Pesan penulis adalah kita sebagai manusia harus sadar akan perkembangan teknologi, akan tetapi kita harus punya aturan dalam hal IPTEK. Jangan sampai IPTEK membuat kita lupa akan batasan penggunaannya.

Minggu, 24 November 2013

Bidang-bidang keilmuan

Ilmu alam






Ilmu sosial




Ilmu terapan


Sabtu, 16 November 2013

SYARAT-SYARAT ILMU

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
  1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
  4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

ETIMOLOGI

Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm"[3] yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

ILMU PENGETAHUAN

Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.[1] Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.[2]

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret.